Menguasai Matematika Kelas 3 SD Semester 2: Kumpulan Contoh Soal dan Pembahasan Lengkap (Tahun 2019)
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran fundamental yang menjadi pondasi penting bagi perkembangan intelektual anak. Di jenjang Sekolah Dasar (SD), terutama kelas 3, pemahaman konsep matematika yang kuat akan sangat membantu siswa dalam menghadapi materi yang lebih kompleks di jenjang selanjutnya. Semester 2 kelas 3 SD umumnya mencakup materi-materi yang lebih mendalam dan memerlukan latihan intensif.
Artikel ini hadir untuk membantu para siswa kelas 3 SD, orang tua, serta pendidik dalam memahami dan menguasai materi matematika semester 2 tahun ajaran 2019. Kami akan menyajikan berbagai contoh soal yang mencakup topik-topik penting, lengkap dengan pembahasan yang detail dan mudah dipahami. Dengan latihan yang terarah, diharapkan siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Topik-Topik Utama Matematika Kelas 3 SD Semester 2 (Tahun 2019)
Meskipun kurikulum dapat sedikit bervariasi antar sekolah, topik-topik berikut umumnya menjadi fokus utama dalam pembelajaran matematika kelas 3 SD semester 2:
- Operasi Hitung Bilangan Cacah (Perkalian dan Pembagian)
- Pengukuran (Panjang, Berat, Waktu, dan Uang)
- Bangun Datar (Segi Banyak, Keliling, dan Luas)
- Pecahan (Pengenalan dan Operasi Dasar)
Mari kita selami setiap topik dengan contoh soal dan pembahasannya.
>
1. Operasi Hitung Bilangan Cacah: Perkalian dan Pembagian
Pada semester 2, siswa biasanya sudah menguasai penjumlahan dan pengurangan. Fokus bergeser ke operasi perkalian dan pembagian, yang merupakan konsep penting untuk memahami operasi yang lebih kompleks di masa depan.
Konsep Dasar Perkalian:
Perkalian dapat diartikan sebagai penjumlahan berulang. Misalnya, 3 x 4 berarti menjumlahkan angka 4 sebanyak 3 kali (4 + 4 + 4 = 12).
Konsep Dasar Pembagian:
Pembagian adalah kebalikan dari perkalian atau dapat diartikan sebagai pengurangan berulang. Misalnya, 12 : 3 berarti mencari tahu berapa kali angka 3 dapat dikurangkan dari 12 hingga habis (12 – 3 = 9, 9 – 3 = 6, 6 – 3 = 3, 3 – 3 = 0. Jadi, 12 : 3 = 4). Pembagian juga dapat diartikan sebagai membagi suatu jumlah menjadi beberapa kelompok yang sama banyak.
Contoh Soal Perkalian:
Soal 1: Seorang petani memanen 5 keranjang apel. Setiap keranjang berisi 12 buah apel. Berapa jumlah seluruh apel yang dipanen petani tersebut?
-
Pembahasan:
Soal ini menanyakan jumlah total apel. Kita tahu ada 5 keranjang dan setiap keranjang berisi 12 apel. Ini berarti kita perlu menjumlahkan 12 sebanyak 5 kali, atau menggunakan operasi perkalian.
Perkalian yang dilakukan adalah: 5 keranjang × 12 apel/keranjang.
Untuk menghitung 5 × 12:
Cara 1 (Penjumlahan berulang): 12 + 12 + 12 + 12 + 12 = 60.
Cara 2 (Menggunakan sifat distributif atau perkalian bersusun):
12
x 560
Jadi, jumlah seluruh apel yang dipanen petani tersebut adalah 60 buah.
Soal 2: Ibu membeli 8 bungkus biskuit. Setiap bungkus berisi 9 buah biskuit. Berapa total biskuit yang dibeli ibu?
- Pembahasan:
Sama seperti soal sebelumnya, ini adalah soal perkalian.
8 bungkus × 9 biskuit/bungkus.
8 × 9 = 72.
Jadi, total biskuit yang dibeli ibu adalah 72 buah.
Contoh Soal Pembagian:
Soal 3: Pak Budi memiliki 48 butir permen. Ia ingin membagikan permen tersebut secara merata kepada 6 orang anaknya. Berapa butir permen yang akan diterima oleh setiap anak?
- Pembahasan:
Soal ini melibatkan pembagian karena permen dibagikan secara merata.
Jumlah total permen = 48 butir.
Jumlah anak = 6 orang.
Pembagian yang dilakukan adalah: 48 butir : 6 orang.
Untuk menghitung 48 : 6, kita bisa berpikir: "Bilangan berapa jika dikalikan 6 hasilnya 48?" Kita tahu bahwa 6 × 8 = 48.
Jadi, setiap anak akan menerima 8 butir permen.
Soal 4: Sebuah toko buku memiliki 72 buah pensil. Pensil-pensil tersebut akan dikemas dalam kotak-kotak kecil. Jika setiap kotak berisi 8 pensil, berapa kotak pensil yang dibutuhkan toko tersebut?
- Pembahasan:
Ini adalah soal pembagian untuk mengetahui berapa banyak kelompok yang bisa dibentuk.
Jumlah total pensil = 72 buah.
Jumlah pensil per kotak = 8 buah.
Pembagian yang dilakukan adalah: 72 buah : 8 buah/kotak.
Kita mencari bilangan yang jika dikalikan 8 hasilnya 72. Kita tahu bahwa 8 × 9 = 72.
Jadi, toko buku tersebut membutuhkan 9 kotak pensil.
>
2. Pengukuran
Pengukuran adalah bagian penting dalam matematika yang membantu siswa memahami dunia di sekitar mereka. Semester 2 biasanya fokus pada pengukuran panjang, berat, waktu, dan uang.
a. Pengukuran Panjang
Satuan panjang yang umum digunakan adalah meter (m) dan sentimeter (cm).
Hubungan: 1 m = 100 cm.
Contoh Soal:
Soal 5: Sebuah pita memiliki panjang 2 meter 50 sentimeter. Berapa panjang pita tersebut dalam sentimeter?
- Pembahasan:
Kita perlu mengubah satuan meter menjadi sentimeter terlebih dahulu.
2 meter = 2 × 100 cm = 200 cm.
Kemudian, tambahkan dengan panjang dalam sentimeter yang sudah ada:
200 cm + 50 cm = 250 cm.
Jadi, panjang pita tersebut adalah 250 sentimeter.
Soal 6: Tali A panjangnya 150 cm. Tali B panjangnya 2 meter. Tali manakah yang lebih panjang dan berapa selisih panjangnya dalam sentimeter?
- Pembahasan:
Pertama, ubah satuan Tali B ke sentimeter: 2 meter = 2 × 100 cm = 200 cm.
Panjang Tali A = 150 cm.
Panjang Tali B = 200 cm.
Karena 200 cm > 150 cm, maka Tali B lebih panjang dari Tali A.
Selisih panjangnya adalah: 200 cm – 150 cm = 50 cm.
Jadi, Tali B lebih panjang 50 cm dari Tali A.
b. Pengukuran Berat
Satuan berat yang umum digunakan adalah kilogram (kg) dan gram (g).
Hubungan: 1 kg = 1000 g.
Contoh Soal:
Soal 7: Ibu membeli 3 kg gula pasir. Berapa gram berat gula pasir yang dibeli ibu?
- Pembahasan:
Kita perlu mengubah satuan kilogram menjadi gram.
3 kg = 3 × 1000 g = 3000 g.
Jadi, berat gula pasir yang dibeli ibu adalah 3000 gram.
Soal 8: Sebuah kantong berisi 500 gram tepung. Ibu menambahkan 1 kg tepung lagi. Berapa total berat tepung dalam kilogram?
- Pembahasan:
Ubah satuan gram ke kilogram: 500 gram = 500 : 1000 kg = 0,5 kg.
Kemudian, tambahkan dengan berat tepung yang sudah ada dalam kilogram:
0,5 kg + 1 kg = 1,5 kg.
Atau, ubah 1 kg menjadi gram: 1 kg = 1000 g.
Total berat dalam gram: 500 g + 1000 g = 1500 g.
Ubah kembali ke kilogram: 1500 g = 1500 : 1000 kg = 1,5 kg.
Jadi, total berat tepung adalah 1,5 kilogram.
c. Pengukuran Waktu
Satuan waktu yang umum adalah jam (jam), menit (menit), dan detik (detik).
Hubungan: 1 jam = 60 menit, 1 menit = 60 detik.
Contoh Soal:
Soal 9: Siti mulai belajar matematika pukul 15.30. Ia belajar selama 45 menit. Pukul berapa Siti selesai belajar?
- Pembahasan:
Waktu mulai belajar: 15.30.
Lama belajar: 45 menit.
Kita perlu menambahkan 45 menit ke pukul 15.30.
30 menit + 45 menit = 75 menit.
Karena 75 menit lebih dari 60 menit, kita ubah 75 menit menjadi jam dan menit.
75 menit = 60 menit + 15 menit = 1 jam + 15 menit.
Jadi, waktu selesai belajar adalah pukul 15.00 + 1 jam + 15 menit = 16.15.
Atau, dengan menghitung langsung:
15.30 + 30 menit = 16.00.
Sisa waktu belajar: 45 menit – 30 menit = 15 menit.
16.00 + 15 menit = 16.15.
Jadi, Siti selesai belajar pukul 16.15.
Soal 10: Sebuah film berdurasi 2 jam 15 menit. Berapa menit durasi film tersebut?
- Pembahasan:
Ubah satuan jam ke menit: 2 jam = 2 × 60 menit = 120 menit.
Tambahkan dengan durasi dalam menit yang sudah ada:
120 menit + 15 menit = 135 menit.
Jadi, durasi film tersebut adalah 135 menit.
d. Pengukuran Uang
Uang dalam Rupiah (Rp) adalah hal yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Contoh Soal:
Soal 11: Ayah memberikan uang saku kepada Budi sebesar Rp 5.000,00. Budi membeli buku seharga Rp 2.500,00 dan pensil seharga Rp 1.000,00. Berapa sisa uang Budi?
- Pembahasan:
Jumlah uang Budi = Rp 5.000,00.
Biaya buku = Rp 2.500,00.
Biaya pensil = Rp 1.000,00.
Total pengeluaran Budi = Biaya buku + Biaya pensil.
Total pengeluaran = Rp 2.500,00 + Rp 1.000,00 = Rp 3.500,00.
Sisa uang Budi = Jumlah uang Budi – Total pengeluaran.
Sisa uang = Rp 5.000,00 – Rp 3.500,00 = Rp 1.500,00.
Jadi, sisa uang Budi adalah Rp 1.500,00.
Soal 12: Ibu membeli 2 kg beras dengan harga Rp 12.000,00 per kg dan 1 liter minyak goreng seharga Rp 15.000,00. Berapa total belanjaan Ibu?
- Pembahasan:
Biaya beras = 2 kg × Rp 12.000,00/kg = Rp 24.000,00.
Biaya minyak goreng = 1 liter × Rp 15.000,00/liter = Rp 15.000,00.
Total belanjaan = Biaya beras + Biaya minyak goreng.
Total belanjaan = Rp 24.000,00 + Rp 15.000,00 = Rp 39.000,00.
Jadi, total belanjaan Ibu adalah Rp 39.000,00.
>
3. Bangun Datar
Pada semester 2, siswa kelas 3 biasanya mendalami bangun datar, khususnya segi banyak, serta konsep keliling dan luas.
a. Segi Banyak
Segi banyak adalah bangun datar tertutup yang dibatasi oleh garis lurus. Segi banyak dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah sisinya. Contohnya:
- Segitiga (3 sisi)
- Persegi (4 sisi)
- Persegi panjang (4 sisi)
- Segilima (5 sisi)
- Segienam (6 sisi)
Contoh Soal:
Soal 13: Bangun datar berikut memiliki 5 sisi yang sama panjang dan 5 sudut yang sama besar. Bangun apakah ini?
(Gambar segi lima beraturan)
- Pembahasan:
Bangun datar yang memiliki 5 sisi disebut segilima. Jika sisinya sama panjang dan sudutnya sama besar, maka disebut segilima beraturan.
Jadi, bangun datar tersebut adalah segilima.
Soal 14: Sebutkan dua contoh bangun datar segi banyak yang memiliki 4 sisi!
- Pembahasan:
Bangun datar yang memiliki 4 sisi adalah segiempat. Dua contoh yang paling umum adalah:- Persegi (memiliki 4 sisi sama panjang dan 4 sudut siku-siku).
- Persegi panjang (memiliki 2 pasang sisi berhadapan sama panjang dan 4 sudut siku-siku).
b. Keliling Bangun Datar
Keliling adalah jumlah panjang semua sisi yang membentuk suatu bangun datar.
Contoh Soal:
Soal 15: Sebuah taman berbentuk persegi panjang memiliki panjang 10 meter dan lebar 5 meter. Berapa keliling taman tersebut?
- Pembahasan:
Rumus keliling persegi panjang = 2 × (panjang + lebar).
Panjang = 10 meter.
Lebar = 5 meter.
Keliling = 2 × (10 m + 5 m)
Keliling = 2 × (15 m)
Keliling = 30 meter.
Jadi, keliling taman tersebut adalah 30 meter.
Soal 16: Sebuah lapangan berbentuk persegi dengan panjang sisi 20 meter. Berapa keliling lapangan tersebut?
- Pembahasan:
Rumus keliling persegi = 4 × sisi.
Sisi = 20 meter.
Keliling = 4 × 20 m
Keliling = 80 meter.
Jadi, keliling lapangan tersebut adalah 80 meter.
c. Luas Bangun Datar
Luas adalah ukuran seberapa banyak bidang dua dimensi menutupi suatu permukaan.
Contoh Soal:
Soal 17: Sebuah halaman rumah berbentuk persegi panjang dengan panjang 8 meter dan lebar 6 meter. Berapa luas halaman rumah tersebut?
- Pembahasan:
Rumus luas persegi panjang = panjang × lebar.
Panjang = 8 meter.
Lebar = 6 meter.
Luas = 8 m × 6 m
Luas = 48 meter persegi (ditulis m²).
Jadi, luas halaman rumah tersebut adalah 48 meter persegi.
Soal 18: Sebuah ubin lantai berbentuk persegi dengan panjang sisi 30 cm. Berapa luas satu ubin tersebut?
- Pembahasan:
Rumus luas persegi = sisi × sisi.
Sisi = 30 cm.
Luas = 30 cm × 30 cm
Luas = 900 sentimeter persegi (ditulis cm²).
Jadi, luas satu ubin tersebut adalah 900 sentimeter persegi.
>
4. Pecahan
Pecahan diperkenalkan sebagai cara untuk merepresentasikan bagian dari keseluruhan. Pada kelas 3, fokus biasanya pada pengenalan pecahan, membaca, menulis, dan membandingkan pecahan sederhana.
Konsep Dasar Pecahan:
Pecahan ditulis dalam bentuk a/b, di mana ‘a’ adalah pembilang (menunjukkan berapa bagian yang diambil) dan ‘b’ adalah penyebut (menunjukkan jumlah total bagian yang sama).
Contoh Soal:
Soal 19: Sebuah kue dipotong menjadi 4 bagian sama besar. Siti mengambil 1 bagian dari kue tersebut. Pecahan berapa bagian kue yang diambil Siti?
- Pembahasan:
Total bagian kue = 4 (ini menjadi penyebut).
Bagian yang diambil Siti = 1 (ini menjadi pembilang).
Jadi, pecahan kue yang diambil Siti adalah 1/4.
Soal 20: Gambarlah sebuah lingkaran, kemudian arsir bagian yang menunjukkan pecahan 2/3.
- Pembahasan:
Untuk menggambarkan 2/3, kita perlu membagi lingkaran menjadi 3 bagian yang sama besar (penyebut = 3). Kemudian, kita arsir 2 bagian dari 3 bagian tersebut (pembilang = 2).
(Di sini, Anda akan menggambar lingkaran, membaginya menjadi 3 irisan seperti pizza, dan mewarnai 2 irisan di antaranya).
Soal 21: Manakah pecahan yang lebih besar: 1/2 atau 1/4?
- Pembahasan:
Untuk membandingkan pecahan dengan pembilang yang sama, kita lihat penyebutnya. Semakin kecil penyebutnya, semakin besar nilai pecahannya.
Dalam kasus ini, 1/2 memiliki penyebut 2, dan 1/4 memiliki penyebut 4. Karena 2 < 4, maka 1/2 lebih besar dari 1/4.
Bayangkan sebuah pizza: jika dipotong menjadi 2 bagian, satu bagian akan lebih besar daripada jika pizza yang sama dipotong menjadi 4 bagian.
Jadi, 1/2 lebih besar dari 1/4.
Soal 22: Tuliskan pecahan yang sesuai dengan gambar berikut:
(Gambar sebuah persegi panjang yang dibagi menjadi 6 kotak, 3 di antaranya diarsir)
- Pembahasan:
Jumlah total bagian (kotak) = 6 (ini menjadi penyebut).
Jumlah bagian yang diarsir = 3 (ini menjadi pembilang).
Jadi, pecahan yang sesuai dengan gambar adalah 3/6. (Catatan: Pecahan ini dapat disederhanakan menjadi 1/2, namun pada tahap pengenalan, bentuk 3/6 sudah tepat).
>
Penutup
Menguasai materi matematika kelas 3 SD semester 2 membutuhkan pemahaman konsep yang baik dan latihan yang konsisten. Contoh soal dan pembahasan yang disajikan di atas mencakup topik-topik kunci yang sering diujikan. Penting bagi siswa untuk tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami logika di balik setiap operasi dan konsep.
Orang tua dan pendidik dapat menggunakan artikel ini sebagai panduan untuk memberikan latihan tambahan. Variasikan soal, gunakan benda-benda konkret untuk membantu visualisasi, dan dorong siswa untuk menjelaskan cara mereka menyelesaikan soal. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang berkelanjutan, siswa kelas 3 SD pasti dapat mencapai hasil yang gemilang dalam pembelajaran matematika mereka. Selamat berlatih!
>



