Menguasai Matematika Kelas 2 SMP: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal dan Pembahasan
Matematika di kelas 2 SMP (atau kelas 8 jenjang SMP) merupakan fase krusial dalam membangun pemahaman konsep-konsep matematika yang lebih kompleks. Materi yang diajarkan pada jenjang ini menjadi fondasi penting untuk pelajaran matematika di jenjang selanjutnya. Seringkali, siswa merasa kesulitan karena materi yang semakin abstrak dan membutuhkan kemampuan berpikir logis serta analitis yang lebih tinggi.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi siswa kelas 2 SMP untuk memahami materi kunci, dilengkapi dengan berbagai contoh soal beserta pembahasan mendalam. Dengan pemahaman yang baik dan latihan yang teratur, diharapkan siswa dapat mengatasi rasa takut terhadap matematika dan meraih prestasi yang gemilang.
Struktur Materi Matematika Kelas 2 SMP

Umumnya, materi matematika kelas 2 SMP mencakup beberapa bab utama. Urutan dan penamaan bab bisa sedikit bervariasi antar kurikulum, namun esensi materinya cenderung sama. Berikut adalah beberapa bab yang paling sering ditemui:
- Pola Bilangan dan Barisan Bilangan
- Relasi dan Fungsi
- Persamaan Linear Dua Variabel
- Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
- Teorema Pythagoras
- Lingkaran
- Bangun Ruang Sisi Datar (Prisma dan Limas)
- Statistika
- Peluang
Mari kita bedah setiap bab dengan contoh soal dan pembahasannya.
>
Bab 1: Pola Bilangan dan Barisan Bilangan
Bab ini memperkenalkan konsep keteraturan dalam rangkaian angka. Siswa diajak untuk mengidentifikasi pola, menentukan suku berikutnya, serta memahami jenis-jenis barisan.
Konsep Kunci:
- Pola Bilangan: Aturan yang membentuk sebuah urutan bilangan.
- Barisan Bilangan: Kumpulan bilangan yang diurutkan berdasarkan pola tertentu.
- Barisan Aritmetika: Barisan yang selisih antara dua suku berturutan selalu tetap (disebut beda, dilambangkan $b$). Rumus suku ke-$n$: $U_n = a + (n-1)b$.
- Barisan Geometri: Barisan yang perbandingan antara dua suku berturutan selalu tetap (disebut rasio, dilambangkan $r$). Rumus suku ke-$n$: $U_n = a cdot r^n-1$.
Contoh Soal 1.1:
Tentukan tiga suku berikutnya dari barisan bilangan berikut: $3, 7, 11, 15, dots$
Pembahasan:
Pertama, kita identifikasi pola dari barisan tersebut.
$7 – 3 = 4$
$11 – 7 = 4$
$15 – 11 = 4$
Ternyata, selisih antara setiap suku yang berdekatan adalah 4. Ini adalah barisan aritmetika dengan beda ($b$) = 4.
Untuk mencari tiga suku berikutnya:
Suku ke-5 = Suku ke-4 + 4 = $15 + 4 = 19$
Suku ke-6 = Suku ke-5 + 4 = $19 + 4 = 23$
Suku ke-7 = Suku ke-6 + 4 = $23 + 4 = 27$
Jadi, tiga suku berikutnya adalah $19, 23, 27$.
Contoh Soal 1.2:
Diketahui barisan aritmetika dengan suku pertama ($a$) 5 dan beda ($b$) 3. Tentukan suku ke-10 dari barisan tersebut.
Pembahasan:
Kita gunakan rumus suku ke-$n$ barisan aritmetika: $Un = a + (n-1)b$.
Diketahui: $a = 5$, $b = 3$, dan $n = 10$.
$U10 = 5 + (10-1) cdot 3$
$U10 = 5 + (9) cdot 3$
$U10 = 5 + 27$
$U_10 = 32$
Jadi, suku ke-10 dari barisan tersebut adalah 32.
>
Bab 2: Relasi dan Fungsi
Bab ini memperkenalkan cara memodelkan hubungan antara dua himpunan dan memahami konsep pemetaan.
Konsep Kunci:
- Relasi: Aturan yang menghubungkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.
- Fungsi: Relasi khusus di mana setiap anggota himpunan A dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B.
- Domain: Himpunan asal (anggota himpunan A).
- Kodomain: Himpunan kawan (anggota himpunan B).
- Range: Himpunan hasil (anggota himpunan B yang memiliki pasangan).
- Notasi Fungsi: $f(x) = dots$
Contoh Soal 2.1:
Diketahui himpunan $A = 1, 2, 3$ dan himpunan $B = a, b, c, d$. Relasi yang menghubungkan A ke B adalah "huruf pertama dari nama angka". Sajikan relasi ini dalam bentuk diagram panah.
Pembahasan:
Kita perlu memetakan setiap anggota himpunan A ke anggota himpunan B berdasarkan aturan yang diberikan.
Angka 1, huruf pertamanya adalah ‘s’. Tidak ada ‘s’ di himpunan B.
Angka 2, huruf pertamanya adalah ‘d’. Anggota B yang sesuai adalah ‘d’.
Angka 3, huruf pertamanya adalah ‘t’. Tidak ada ‘t’ di himpunan B.
Perbaikan pemahaman soal: Kemungkinan soal ini dimaksudkan untuk contoh yang lebih jelas atau ada sedikit kekeliruan dalam penyusunan soal aslinya. Mari kita ubah aturannya agar lebih masuk akal dalam konteks himpunan B yang diberikan.
Contoh Soal 2.1 (Revisi):
Diketahui himpunan $A = 1, 2, 3$ dan himpunan $B = textsatu, textdua, texttiga, textempat$. Relasi yang menghubungkan A ke B adalah "bilangan yang merupakan anggota A". Sajikan relasi ini dalam bentuk diagram panah.
Pembahasan:
Anggota A adalah 1, 2, 3. Kita cari anggota B yang merupakan representasi dari angka-angka ini.
1 dipasangkan dengan "satu".
2 dipasangkan dengan "dua".
3 dipasangkan dengan "tiga".
Diagram Panah:
1 —–> "satu"
2 —–> "dua"
3 —–> "tiga"
"empat"
Contoh Soal 2.2:
Diketahui fungsi $f(x) = 2x + 1$. Tentukan nilai dari:
a. $f(3)$
b. $f(-2)$
Pembahasan:
Untuk menentukan nilai fungsi pada suatu $x$, kita substitusikan nilai $x$ tersebut ke dalam rumus fungsi.
a. $f(3)$: Ganti $x$ dengan 3.
$f(3) = 2(3) + 1 = 6 + 1 = 7$
b. $f(-2)$: Ganti $x$ dengan -2.
$f(-2) = 2(-2) + 1 = -4 + 1 = -3$
>
Bab 3: Persamaan Linear Dua Variabel
Bab ini memperkenalkan persamaan yang melibatkan dua variabel berpangkat satu.
Konsep Kunci:
- Persamaan Linear Dua Variabel: Persamaan yang memiliki dua variabel, di mana pangkat tertinggi dari masing-masing variabel adalah satu. Bentuk umumnya: $ax + by = c$, dengan $a, b, c$ adalah konstanta dan $a, b neq 0$.
- Penyelesaian: Pasangan nilai $(x, y)$ yang membuat persamaan menjadi benar.
Contoh Soal 3.1:
Periksa apakah pasangan $(x, y) = (2, 3)$ merupakan penyelesaian dari persamaan $3x – y = 3$.
Pembahasan:
Substitusikan $x=2$ dan $y=3$ ke dalam persamaan.
$3x – y = 3$
$3(2) – 3 = 3$
$6 – 3 = 3$
$3 = 3$
Karena kedua sisi persamaan bernilai sama, maka $(2, 3)$ adalah penyelesaian dari persamaan tersebut.
Contoh Soal 3.2:
Tentukan tiga pasang penyelesaian dari persamaan $x + 2y = 8$.
Pembahasan:
Kita bisa memilih sembarang nilai untuk salah satu variabel, lalu mencari nilai variabel lainnya.
- Pasangan 1: Misalkan $x = 0$.
$0 + 2y = 8$
$2y = 8$
$y = 4$
Penyelesaian: $(0, 4)$ - Pasangan 2: Misalkan $y = 0$.
$x + 2(0) = 8$
$x = 8$
Penyelesaian: $(8, 0)$ - Pasangan 3: Misalkan $x = 2$.
$2 + 2y = 8$
$2y = 8 – 2$
$2y = 6$
$y = 3$
Penyelesaian: $(2, 3)$
Jadi, tiga pasang penyelesaian adalah $(0, 4)$, $(8, 0)$, dan $(2, 3)$.
>
Bab 4: Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV)
Bab ini membahas penyelesaian dari dua atau lebih persamaan linear dua variabel secara bersamaan.
Konsep Kunci:
- SPLDV: Sekumpulan dua atau lebih persamaan linear dua variabel.
- Penyelesaian SPLDV: Pasangan nilai $(x, y)$ yang memenuhi SEMUA persamaan dalam sistem tersebut.
- Metode Penyelesaian:
- Metode Grafik
- Metode Substitusi
- Metode Eliminasi
- Metode Gabungan (Substitusi dan Eliminasi)
Contoh Soal 4.1 (Metode Substitusi):
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut:
$x + y = 5$ (1)
$2x – y = 1$ (2)
Pembahasan:
- Ubah salah satu persamaan untuk menyatakan satu variabel dalam bentuk variabel lain. Dari persamaan (1):
$x = 5 – y$ - Substitusikan hasil ini ke persamaan (2):
$2(5 – y) – y = 1$
$10 – 2y – y = 1$
$10 – 3y = 1$
$-3y = 1 – 10$
$-3y = -9$
$y = 3$ - Substitusikan nilai $y=3$ kembali ke persamaan $x = 5 – y$:
$x = 5 – 3$
$x = 2$
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah $(2, 3)$.
Contoh Soal 4.2 (Metode Eliminasi):
Tentukan himpunan penyelesaian dari SPLDV berikut:
$3x + 2y = 16$ (1)
$2x – y = 3$ (2)
Pembahasan:
Kita akan menghilangkan salah satu variabel. Mari kita eliminasi $y$. Agar koefisien $y$ sama namun berbeda tanda, kalikan persamaan (2) dengan 2.
Persamaan (1): $3x + 2y = 16$
Persamaan (2) dikali 2: $4x – 2y = 6$
Jumlahkan kedua persamaan:
$(3x + 4x) + (2y – 2y) = 16 + 6$
$7x + 0 = 22$
$7x = 22$
$x = frac227$
Sekarang substitusikan nilai $x$ ke salah satu persamaan awal, misalnya persamaan (2):
$2x – y = 3$
$2(frac227) – y = 3$
$frac447 – y = 3$
$-y = 3 – frac447$
$-y = frac217 – frac447$
$-y = -frac237$
$y = frac237$
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah $(frac227, frac237)$.
>
Bab 5: Teorema Pythagoras
Teorema ini sangat fundamental dalam geometri, menghubungkan panjang sisi-sisi pada segitiga siku-siku.
Konsep Kunci:
- Segitiga Siku-siku: Segitiga yang salah satu sudutnya berukuran $90^circ$.
- Sisi Siku-siku: Dua sisi yang membentuk sudut siku-siku.
- Sisi Miring (Hipotenusa): Sisi terpanjang yang berhadapan dengan sudut siku-siku.
- Teorema Pythagoras: Pada segitiga siku-siku, kuadrat panjang sisi miring sama dengan jumlah kuadrat panjang sisi siku-sikunya. Rumus: $c^2 = a^2 + b^2$, di mana $c$ adalah sisi miring, dan $a, b$ adalah sisi siku-siku.
Contoh Soal 5.1:
Sebuah segitiga siku-siku memiliki panjang sisi siku-siku 6 cm dan 8 cm. Berapakah panjang sisi miringnya?
Pembahasan:
Diketahui: $a = 6$ cm, $b = 8$ cm. Kita cari $c$.
Menggunakan rumus Teorema Pythagoras: $c^2 = a^2 + b^2$
$c^2 = 6^2 + 8^2$
$c^2 = 36 + 64$
$c^2 = 100$
$c = sqrt100$
$c = 10$ cm.
Jadi, panjang sisi miringnya adalah 10 cm.
Contoh Soal 5.2:
Panjang sisi miring sebuah segitiga siku-siku adalah 13 cm dan salah satu sisi siku-sikunya adalah 5 cm. Berapakah panjang sisi siku-siku yang lain?
Pembahasan:
Diketahui: $c = 13$ cm, $a = 5$ cm. Kita cari $b$.
Menggunakan rumus Teorema Pythagoras: $c^2 = a^2 + b^2$
$13^2 = 5^2 + b^2$
$169 = 25 + b^2$
$b^2 = 169 – 25$
$b^2 = 144$
$b = sqrt144$
$b = 12$ cm.
Jadi, panjang sisi siku-siku yang lain adalah 12 cm.
>
Bab 6: Lingkaran
Bab ini memperkenalkan unsur-unsur lingkaran dan rumus-rumus yang terkait dengannya.
Konsep Kunci:
- Jari-jari (r): Jarak dari titik pusat lingkaran ke tepi lingkaran.
- Diameter (d): Garis lurus yang melewati titik pusat lingkaran dan menghubungkan dua titik di tepi lingkaran. $d = 2r$.
- Keliling Lingkaran (K): Jarak mengelilingi tepi lingkaran. Rumus: $K = 2pi r$ atau $K = pi d$.
- Luas Lingkaran (L): Luas daerah yang dibatasi oleh lingkaran. Rumus: $L = pi r^2$.
- Nilai $pi$ (pi): Konstanta matematika, kira-kira 3.14 atau $frac227$.
Contoh Soal 6.1:
Hitunglah keliling lingkaran yang memiliki jari-jari 7 cm. (Gunakan $pi = frac227$)
Pembahasan:
Diketahui: $r = 7$ cm, $pi = frac227$.
Rumus keliling lingkaran: $K = 2pi r$
$K = 2 cdot frac227 cdot 7$
$K = 2 cdot 22$
$K = 44$ cm.
Jadi, keliling lingkaran tersebut adalah 44 cm.
Contoh Soal 6.2:
Sebuah lingkaran memiliki luas $154 text cm^2$. Berapakah jari-jarinya? (Gunakan $pi = frac227$)
Pembahasan:
Diketahui: $L = 154 text cm^2$, $pi = frac227$. Kita cari $r$.
Rumus luas lingkaran: $L = pi r^2$
$154 = frac227 cdot r^2$
$r^2 = 154 cdot frac722$
$r^2 = frac15422 cdot 7$
$r^2 = 7 cdot 7$
$r^2 = 49$
$r = sqrt49$
$r = 7$ cm.
Jadi, jari-jari lingkaran tersebut adalah 7 cm.
>
Bab 7: Bangun Ruang Sisi Datar (Prisma dan Limas)
Bab ini mempelajari sifat-sifat, jaring-jaring, serta rumus volume dan luas permukaan bangun ruang seperti prisma dan limas.
Konsep Kunci:
- Prisma: Bangun ruang yang memiliki alas dan tutup berbentuk sama (segi-n) serta sisi tegak berbentuk persegi atau persegi panjang.
- Volume Prisma: $V = textLuas Alas times textTinggi Prisma$
- Luas Permukaan Prisma: $L = 2 times textLuas Alas + textLuas Seluruh Sisi Tegak$
- Limas: Bangun ruang yang memiliki alas berbentuk segi-n dan sisi tegak berbentuk segitiga yang bertemu di satu titik puncak.
- Volume Limas: $V = frac13 times textLuas Alas times textTinggi Limas$
- Luas Permukaan Limas: $L = textLuas Alas + textLuas Seluruh Sisi Tegak$
Contoh Soal 7.1 (Prisma Segitiga):
Sebuah prisma segitiga memiliki luas alas $30 text cm^2$ dan tinggi prisma $10$ cm. Berapakah volumenya?
Pembahasan:
Diketahui: Luas Alas = $30 text cm^2$, Tinggi Prisma = $10$ cm.
Rumus Volume Prisma: $V = textLuas Alas times textTinggi Prisma$
$V = 30 text cm^2 times 10 text cm$
$V = 300 text cm^3$.
Jadi, volume prisma segitiga tersebut adalah $300 text cm^3$.
Contoh Soal 7.2 (Limas Persegi):
Sebuah limas persegi memiliki alas dengan panjang sisi $8$ cm dan tinggi limas $12$ cm. Hitunglah volumenya.
Pembahasan:
Diketahui: Alas berbentuk persegi dengan sisi = $8$ cm, Tinggi Limas = $12$ cm.
Pertama, hitung Luas Alas: Luas Alas = sisi $times$ sisi = $8 text cm times 8 text cm = 64 text cm^2$.
Rumus Volume Limas: $V = frac13 times textLuas Alas times textTinggi Limas$
$V = frac13 times 64 text cm^2 times 12 text cm$
$V = 64 text cm^2 times frac123 text cm$
$V = 64 text cm^2 times 4 text cm$
$V = 256 text cm^3$.
Jadi, volume limas persegi tersebut adalah $256 text cm^3$.
>
Bab 8: Statistika
Bab ini memperkenalkan cara mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis data.
Konsep Kunci:
- Data: Kumpulan informasi yang diperoleh dari pengamatan atau pengukuran.
- Penyajian Data: Tabel, diagram batang, diagram lingkaran, diagram garis.
- Ukuran Pemusatan Data:
- Mean (Rata-rata): Jumlah seluruh data dibagi banyaknya data.
- Median: Nilai tengah dari data yang telah diurutkan.
- Modus: Nilai yang paling sering muncul dalam data.
Contoh Soal 8.1:
Data nilai ulangan matematika 5 siswa adalah sebagai berikut: 7, 8, 6, 9, 8.
Hitunglah:
a. Mean
b. Median
c. Modus
Pembahasan:
a. Mean:
Jumlah seluruh data = $7 + 8 + 6 + 9 + 8 = 38$.
Banyaknya data = 5.
Mean = $fractextJumlah Seluruh DatatextBanyaknya Data = frac385 = 7.6$.
b. Median:
Urutkan data terlebih dahulu: 6, 7, 8, 8, 9.
Karena banyaknya data ganjil (5), median adalah nilai yang berada tepat di tengah.
Median = 8.
c. Modus:
Nilai yang paling sering muncul adalah 8 (muncul 2 kali).
Modus = 8.
>
Bab 9: Peluang
Bab ini memperkenalkan konsep kemungkinan terjadinya suatu kejadian.
Konsep Kunci:
- Ruang Sampel (S): Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.
- Kejadian (A): Himpunan bagian dari ruang sampel.
- Peluang Suatu Kejadian (P(A)): Perbandingan antara banyaknya kejadian yang diinginkan dengan banyaknya seluruh kemungkinan hasil. Rumus: $P(A) = fractextBanyaknya Kejadian AtextBanyaknya Ruang Sampel$.
Contoh Soal 9.1:
Dalam sebuah kantong terdapat 3 bola merah dan 4 bola biru. Jika satu bola diambil secara acak, berapakah peluang terambilnya bola biru?
Pembahasan:
- Banyaknya bola biru = 4.
- Banyaknya bola merah = 3.
- Jumlah seluruh bola = $4 + 3 = 7$. Ini adalah ruang sampel ($n(S) = 7$).
- Kejadian terambilnya bola biru ($A$). Banyaknya kejadian $A$ adalah 4 ($n(A) = 4$).
Peluang terambilnya bola biru:
$P(A) = fracn(A)n(S) = frac47$.
Jadi, peluang terambilnya bola biru adalah $frac47$.
Contoh Soal 9.2:
Sebuah dadu bersisi enam dilempar satu kali. Berapakah peluang munculnya mata dadu bilangan prima?
Pembahasan:
- Ruang sampel saat melempar dadu adalah $S = 1, 2, 3, 4, 5, 6$. Banyaknya ruang sampel $n(S) = 6$.
- Kejadian munculnya mata dadu bilangan prima ($A$). Bilangan prima antara 1 sampai 6 adalah 2, 3, 5. Jadi, $A = 2, 3, 5$. Banyaknya kejadian $A$ adalah $n(A) = 3$.
Peluang munculnya mata dadu bilangan prima:
$P(A) = fracn(A)n(S) = frac36 = frac12$.
Jadi, peluang munculnya mata dadu bilangan prima adalah $frac12$.
>
Penutup
Memahami konsep-konsep matematika di kelas 2 SMP membutuhkan ketekunan dan latihan. Contoh-contoh soal di atas mencakup berbagai topik penting. Kunci sukses adalah tidak hanya menghafal rumus, tetapi juga memahami logika di baliknya dan bagaimana menerapkannya dalam berbagai situasi.
Disarankan untuk melatih diri dengan berbagai variasi soal dari buku paket, lembar kerja siswa (LKS), atau sumber belajar daring. Jika ada materi yang masih sulit dipahami, jangan ragu untuk bertanya kepada guru atau teman. Dengan pendekatan yang tepat dan usaha yang konsisten, matematika kelas 2 SMP pasti dapat dikuasai. Selamat belajar!



